Sunscreen merupakan salah satu produk perawatan kulit yang penting untuk digunakan setiap hari. Kandungan sunscreen seperti SPF, PA, dan lainnya memiliki peran penting dalam melindungi kulit. Dalam artikel ini, kita akan mengetahui lebih lanjut seputar sunscreen, atau tabir surya.
Pentingnya Sunscreen
Sinar matahari merupakan sesuatu yang cukup penting untuk tubuh karena menghasilkan Vitamin D yang berfungsi untuk menyerap kalsium dan menjaga kesehatan tulang. Namun, paparan sinar matahari atau ultraviolet (UV) tanpa perlindungan juga memiliki dampak buruk pada tubuh, salah satunya pada kulit.
Jika Anda menghabiskan waktu terlalu lama di bawah sengatan matahari, kulit akan terbakar bahkan bisa jadi menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan seperti kerutan dan hiperpigmentasi, hingga kanker kulit.
Untuk itu, Anda perlu menggunakan tabir surya atau sunscreen yang dapat melindungi kulit, terlepas dari usia, jenis kelamin, maupun warna kulit. Dikutip dari Boston University, Skin Cancer Foundation menyatakan bahwa untuk perlindungan yang optimal, dibutuhkan kandungan sunscreen minimal SPF 15.
Banyak sekali mitos yang beredar seputar sunscreen. Misalnya mitos hanya pemilik kulit terang saja yang membutuhkan sunscreen. Faktanya, dampak dari sinar UV tetap bisa dirasakan meskipun kulit berwarna gelap memiliki lebih banyak melanin.
Mitos lain yang paling populer adalah tidak perlu menggunakan sunscreen saat hujan. Padahal, saat musim hujan, penggunaan sunscreen tetap penting meskipun mungkin sinar matahari tidak terlihat. Hal ini karena sinar ultraviolet (UV) masih menembus awan dan dapat merusak kulit.
Secara umum, terdapat dua jenis sunscreen, yaitu physical sunscreen dan chemical sunscreen. Manakah yang lebih baik?
Physical Sunscreen vs Chemical Sunscreen
Physical sunscreen atau tabir surya fisik merupakan salah satu jenis sunscreen yang umumnya memiliki tekstur padat, kental, dan cenderung lengket. Physical sunscreen juga meninggalkan whitecast pada kulit. Namun, physical sunscreen bisa langsung aktif melindungi kulit setelah diaplikasikan. Physical sunscreen akan membangun lapisan di atas permukaan kulit untuk menghalangi sinar UV agar tidak dapat menembus kulit, oleh karena itu sunscreen jenis ini biasa disebut sunblock.
Sementara itu, chemical sunscreen memiliki tekstur yang lebih cair, ringan dan mudah menyerap dalam kulit. Sunscreen dengan kandungan bahan kimia ini biasanya tidak meninggalkan whitecast, tapi rentan menyebabkan pori-pori tersumbat, sehingga dapat menyebabkan minyak berlebih, jerawat, hingga komedo.
Chemical sunscreen baru aktif bekerja setelah 20-30 menit setelah diaplikasikan dengan cara menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas yang tidak berbahaya.
Untuk lebih jelasnya, simak pada infografis berikut ini:
Selain perbedaan di atas, perbedaan yang paling menonjol terletak pada kandungan sunscreen.
Kandungan Sunscreen
Kandungan physical sunscreen terdiri dari mineral seperti Titanium dioxide dan Zinc Oxide yang dapat menahan sinar UV agar tidak masuk ke dalam kulit..
Sedangkan kandungan chemical sunscreen terdiri dari bahan kimia aktif seperti Oxybenzone, Octisalate, Octocrylene, Ethylhexyl, Methyl Methacrylate Crosspolymer, Butylene Glyco dan lainya untuk melindungi kulit dari sinar UV.
Di samping kandungan sunscreen yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa kandungan sunscreen lainnya yang juga sering ditemukan, yaitu:
- SPF
SPF (sun protection factor) adalah angka yang menunjukkan seberapa baik sunscreen dapat melindungi kulit dari sinar UVB. Semakin tinggi angka SPF, semakin baik perlindungan yang diberikan sunscreen.
Sebuah penelitian menunjukan bahwa SPF 15 dapat menyaring 93% sinar UVB matahari, SPF 30 melindungi hingga 97% dan SPF 50 sebanyak 98%.
- PA
PA adalah singkatan dari Protection Grade of UVA, yang merupakan sistem peringkat yang digunakan untuk menunjukkan seberapa baik kandungan sunscreen dapat melindungi kulit dari sinar ultraviolet A (UVA).
Sinar UVA dapat menembus lebih dalam ke kulit daripada sinar UVB, dan karenanya menyebabkan kerusakan yang lebih serius. Sinar UVA juga dapat menembus kaca, sehingga Anda tetap terpapar bahkan ketika Anda berada di dalam ruangan. Oleh karena itu PA adalah kandungan sunscreen yang sangat penting.
Semakin banyak tanda ‘+’ yang ada di keterangan, semakin tinggi pula angka perlindungan terhadap UVA
Cara Memilih Sunscreen
Meskipun penting untuk memilih berdasarkan kandungan sunscreen, Anda juga harus mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini sebelum memilih sunscreen:
- Pilih sunscreen dengan kadar perlindungan yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan kulit. Misalnya gunakan sunscreen minimal SPF 30 PA +++ untuk aktivitas di daerah dengan iklim tropis.
- Jika Anda menggunakan make up, sebaiknya gunakan chemical sunscreen yang memiliki tekstur ringan dan mudah menyerap.
- Untuk mencegah rasa tidak nyaman dan lengket, gunakan sunscreen yang tidak mengandung minyak.
- Apabila Anda sering melakukan aktivitas outdoor, berkeringat, atau berenang, gunakan sunscreen yang tahan air (water resistant).
- Pilihlah kandungan sunscreen yang aman bagi kulit, apalagi bagi Anda yang memiliki kulit sensitif untuk mencegah iritasi.
- Pilih sunscreen dengan bentuk fisik yang sesuai dengan kebutuhan. Terdapat beberapa jenis sunscreen dilihat dari bentuknya, antara lain krim, stik, bedak, semprot, dan lainnya.
Cara Menggunakan Sunscreen
Setelah mengetahui mengenai kandungan sunscreen dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih sunscreen, sekarang Anda perlu mengetahui bagaimana cara menggunakan sunscreen yang benar.
- Gunakan Pada Seluruh Permukaan Kulit
Tidak hanya kulit wajah saja yang membutuhkan perlindungan sunscreen, namun seluruh permukaan kulit, terutama yang sering terpapar sinar matahari seperti lengan dan leher. Aplikasikan secara merata pada seluruh permukaan kulit.
- Gunakan Sebanyak Dua Ruas Jari
Untuk mendapatkan proteksi yang optimal, cara memakai skincare yang benar adalah sebanyak dua ruas jari untuk seluruh area wajah hingga leher. Penggunaan sunscreen ini bertujuan untuk mendapatkan perlindungan yang lebih tinggi dari paparan sinar matahari.
- Lakukan Reapply
Oleskan tabir surya ke seluruh wajah dan leher 30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan. Aplikasikan kembali tabir surya setiap 2 jam sekali, atau lebih sering jika Anda berkeringat atau berenang.
Sunscreen Blue Light
Blue light merupakan sebagian dari spektrum cahaya yang bisa dilihat dengan panjang gelombang pendek dan energi tinggi. Biasanya, blue light berasal dari matahari dan juga alat elektronik seperti smartphone, komputer, laptop, hingga televisi.
Dikutip dari verywellhealth, para ahli sepakat bahwa blue light dapat meningkatkan pembentukan spesies oksigen reaktif yang merusak kulit, misalnya dapat menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan, hiperpigmentasi, kerusakan kolagen, hingga menyebabkan kanker kulit.
Mengingat bahayanya yang cukup serius, Anda harus memberikan perlindungan ekstra terhadap kulit Anda. salah satunya adalah dengan rutin mengaplikasikan sunscreen blue light.
Kandungan sunscreen blue light yang baik adalah yang memiliki SPF minimal 30, memiliki spektrum luas, serta kandungan sunscreen zinc oksida dan titanium dioksida.
Zinc oksida merupakan jenis mineral berbentuk bubuk dan berwarna putih yang dapat melindungi kulit dari dampak negatif paparan blue light, sedangkan titanium dioksida adalah mineral berbentuk bubuk putih halus yang dapat menghasilkan pigmen cerah.
Di samping menggunakan sunscreen blue light, Anda juga bisa melindungi kulit dengan cara memasang blue light filter pada perangkat elektronik. Anda juga bisa mencegahnya dengan mengurangi screen time, atau terlalu lama menggunakan perangkat elektronik.
Demikianlah informasi mengenai pentingnya penggunaan sunscreen, kandungan sunscreen hingga sunscreen blue light. Semoga dengan memahami hal ini, Anda dapat memberikan perlindungan maksimal bagi kulit Anda dari dampak buruk sinar matahari.
Untuk perlindungan lebih maksimal, gunakan Deep Beauty Moisturizer sebelum menggunakan sunscreen agar kulit tetap terjaga kelembapannya, dan dapat menyerap sunscreen secara lebih maksimal.